Selasa, 07 November 2023

BAHAYA POLUSI UDARA BAGI KESEHATAN

 


Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang banyak kita temukan di era modern seperti saat ini, baik yang berasal dari kendaraan bermotor maupun asap yang ditimbulkan dari pabrik. Polusi udara kini tidak hanya mengancam kualitas udara yang kita hirup, namun juga memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan kita.

Permasalahan polusi udara sangat perlu mendapatkan penanganan dan perhatian, mengingat dampak polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan kita, serta memicu berbagai masalah kesehatan yang sangat serius.

Di Jakarta sendiri, tingkat polusi meningkat per-tanggal 5 Juli 2023 pukul 10:42 sudah mencapai 153 AQI yang menempatkan jakarta sebagai peringkat kelima dari 100 negara dengan kondisi udara yang tidak sehat. 

Dampak Polusi Udara Bagi Tubuh

Menurut Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan, pada penyakit paru polusi udara menyumbang 15-30% sehingga penting bagi kita untuk mengetahui berbagai ancaman yang dapat ditimbulkan akibat polusi udara. Berikut ini merupakan beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari polusi udara terhadap kesehatan manusia, diantaranya adalah:

  1. Menimbulkan flek dan memicu serangan asma akibat paparan HC & SOx (Hidrocarbon dan Sulfur oksida)

  2. Memicu iritasi dan peradangan pada mata

  3. Iritasi pada saluran napas akibat banyaknya paparan debu-debu kotor

  4. Menyebabkan kulit menjadi gatal dan bersisik

  5. Kandungan Timbal pada udara kotor apabila masuk ke saluran pernapasan anak, bisa menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan perkembangan anak

  6. Memicu kanker paru-paru

Dengan mengetahui berbagai dampak yang ditimbulkan akibat polusi udara bagi tubuh, diharapkan bisa menjadi acuan terhadap masyarakat, khususnya yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan untuk bisa memperhatikan kesehatan dengan rutin menggunakan masker saat berada di ruang publik, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)  serta melakukan hemat energi.

Tidak lupa untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami satu dari beberapa gejala penyakit akibat polusi udara yang telah disebutkan diatas, sehingga penanganan dapat dilakukan sedini mungkin, agar kita mampu kembali beraktivitas seperti sedia kala

MASALAH GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA DIABETES

     


Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme tubuh dimana hormon insulin tidak bekerja sebagai mana mestinya. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam darah dengan mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi.

    Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu indikator akan baik atau tidaknya pengelolaan status kesehatan pada penderita Diabetse Melitus. Diabetes Melitus merupakan salah satu penyebab komplikasi yang timbul di dalam rongga mulut. Kesehatan rongga mulut ini akan semakin buruk jika penderita Diabetes Melitus tidak mengerti bagaimana penanganan hal ini.

PENGARUH DIABETES MELITUS PADA RONGGA MULUT

  1. Xerostomia (Mulut Kering)

Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Penderita diabetes juga mengalami Poliuria, dimana penderita banyak buang air kecil sehingga cairan di dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan jumlah saliva berkurang dan mulut terasa kering, sehingga disarankan pada penderita untuk mengkonsumsi buah yang asam sehingga dapat merangsang kelenjar air liur untuk mengeluarkan air liur.

gambar mulut kering


  1. Gingivitis dan Periodontitis

Periodontitis ialah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang). Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, Sedangkan periodontitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan hal ini menjadi lebih berat dikarenakan infeksi bakteri pada penderita Diabetes lebih berat. Ada banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis, di antaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor sistemik atau kondisi tubuh secara umum. Rusaknya jaringan Periodontal membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit periodontal di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang tidak menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa. Dari seluruh komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi nomor enam terbesar di antara berbagai macam penyakit dan Diabetes Melitus adalah komplikasi nomor satu terbesar khusus di rongga mulut. Hampir sekitar 80% pasien Diabetes Melitus gusinya bermasalah. Tanda-tanda periodontitis antara lain pasien mengeluh gusinya mudah berdarah, warna gusi menjadi mengkilat, tekstur kulit jeruknya (stippling) hilang, kantong gusi menjadi dalam, dan ada kerusakan tulang di sekitar gigi, pasien mengeluh giginya goyah sehingga mudah lepas. Kondisi ini diakibatkan berkurangnya jumlah air liur, sehingga terjadi penumpukan sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi dan mengakibatkan gusi menjadi infeksi dan mudah berdarah.

gambar gingivitis

  1. Stomatitis Apthosa (Sariawan)

Meski sariawan biasa dialami oleh banyak orang, namun penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi parah jika dialami oleh penderita diabetes. Penderita Diabetes sangat rentan terkena infeksi jamur dalam mulut dan lidah yang kemudian menimbulkan penyakit sejenis sariawan. Sariawan ini disebabkan oleh jamur yang berkembang seiring naiknya tingkat gula dalam darah dan air liur penderita diabetes.

gambar sariawan

  1. Rasa mulut terbakar 

Penderita diabetes biasanya mengeluh tentang terasa terbakar atau mati rasa pada mulutnya. Biasanya, penderita diabetes juga dapat mengalami mati rasa pada bagian wajah.

  1. Infeksi jamur

Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk memerangi infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi penderita diabetes yang merokok, risiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar. Pada penderita Diabetes Melites kronis dimana tubuh rentan terhadap infeksi sehingga sering menggunakan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur candida berkembang tidak terkontrol. Dari hasil pengamatan saya selama berpraktik sebagai dokter gigi yang ditandai dengan adanya lapisan putih kekuningan pada lidah, tonsil maupun kerongkongan.

gambar infeksi pada mulut

  1. Karies Gigi

Pada penderita Diabetes Melitus telah diketahui bahwa jumlah air liur berkurang sehingga makanan melekat pada permukaan gigi, dan bila yang melekat adalah makanan dari golongan karbohidrat bercampur dengan kuman yang ada pada permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat mengakibatkan keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lubang atau karies gigi.

gambar karies gigi


PROGRAM KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS PADANGSARI

gambar 1.1 puskesmas padangsari


Profil Puskesmas Padangsari

    Puskesmas Padangsari terletak di Jl. Meranti Raya No.389, Padangsari, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50263. Wilayah kerja Puskesmas Padangsari meliputi 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Padangsari, Kelurahan Pandanaran, dan Kelurahan Jabungan. Batas wilayah administratif UPTD Puskesmas Padangsari adalah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Kelurahan Sumurboto
• Sebelah Selatan : Kelurahan Gedawang
• Sebelah Barat : Kelurahan Srondol Wetan
• Sebelah Timur : Kelurahan Kramas

    Wilayah UPTD UPTD Puskesmas Padangsari secara topografi merupakan dataran tinggi dengan jenis tanah merah, mempunyai ketinggian antara 200 –300 mdpl dan memiliki posisi astronomis antara 7,068 – 7,077 Lintang Selatan dan 110,425 – 110,426 Bujur Timur.

gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Padangsari

Visi dan Misi Puskesmas Padangsari

Puskesmas Padangsari juga memiliki visi dan misi, yaitu:

1. Visi
"Terwujudnya Kota Semarang Yang Semakin Hebat, Berlandaskan Pancasila Dalam Bingkai NKRI, Yang Ber-Bhineka Tunggal Ika"

2. Misi
Meningkatkan Kualitas Dan Kapasitas, Sumber Daya Manusia Yang Unggul Dan Produktif, Untuk Mencapai Kesejahteraan Dan Keadilan Sosial

Program Kesehatan Gigi di Puskesmas Padangsari 

    Puskesmas Padangsari memiliki banyak program kerja termasuk program pada bidang kesehatan gigi. Salah satunya program kesehatan gigi, yaitu program upaya kesehatan gigi masyarakat dan usaha kesehatan sekolah, yang meliputi:
    a) Pemeriksaan Berkala pada Siswa di Tingkat SD / MI, SMP / MTs dan SMA / SMK / MA, serta Anak usia 7 – 15 tahun     di luar Institusi Sekolah (Ponpes, Panti, LP, dll);
    b) Pembinaan UKGS Tahap II dan III di SD / MI;
    c) Pembinaan UKS dan di Tingkat SD / MI, SMP / MTs dan SMA / SMK/ MA;
    d) Pembinaan Dokter Kecil di SD / MI;
    e) Pembinaan Kader Kesehatan Remaja;
    f) Pembinaan Model Sekolah Sehat.


gambar 1.3 Program Pemeriksaan Gigi

Referensi:
Buku Profil Puskesmas Padangsari